Di antara nama Allah Jalla wa ‘Ala adalah Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi). Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” [Quran An-Nisa: 1].
Dan firman-Nya Jalla wa ‘Ala,
وكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيبًا
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.” [Quran al-Ahzab: 52].
Dialah Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Mengawasi dan mengetahui segala sesuatu yang ada di hati manusia. Dia memberi balasan dari setiap apa yang diusahakan manusia. Dia Yang Maha Menjaga yang tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Dia tahu semua keadaan makhluk-makhluk-Nya. Melihat keadaan mereka dan menghitung amal perbuatan mereka.
Kalau makna ini benar-benar menancap di hati seseorang, kokoh pula keyakinan di hatinya akan dawamnya ilmu Allah terhadap dirinya. Bahwa Allah mengetahui keadaannya seacara zahir maupun batin. Kemudian melahirkan keyakinan yang mantap bahwa Allah itu Maha Mengawasi, Melihat keadaannya, mendengar ucapannya, mengawasi setiap gerak-geriknya setiap waktu dan setiap saat, Bahkan setiap kedipan matanya.
Muroqobah, sifat merasa diawasi Allah yang ada pada seseorang merupakan bentuk ibadah kepada Allah. Karena hal itu beramal sesuai dengan konsekuensi nama dan sifat Allah ar-Raqib (Maha Mengawasi), al-Hafizh (Maha Menjaga), al-Alim (Maha Mengetahui), al-Muhith (ilmu-Nya meliputi segala sesuatu), al-Khobir (Maha Mengabarkan perbuatan hamba), dan al-Lathif (Maha Lembut mengetahui sedetil-detilnya). Dialah Allah yang menyaksikan segala sesuatu. Mendengar segala suara. Baik yang lirih ataupun yang lantang. Melihat segala apa yang ada. Baik secara detil maupun global. Yang besar maupun yang kecil. Dialah Yang Maha Dekat kepada setiap orang dengan ilmu-Nya. Siapa saja yang merenungkan nama-nama Allah yang Maha Indah ini. Kemudian beramal dengan konsekuensinya. Ia akan benar-benar merasa diawasi yang membuat dirinya dan hatinya senantiasa terjaga dalam kebenaran dan jauh dari hal-hal yang membahayakan.
Wajib bagi seorang hamba dalam kehidupan dunia ini menata hatinya agar senantiasa merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla. Jangan berpaling kepada selain Allah. Jangan merasa takut kecuali hanya padanya. Senantiasa jagalah perintah Allah Jalla wa ‘Ala dan jauhilah larangan-Nya. Ketika seseorang merasa diawasi dan dilihat Allah, pasti ia akan malu kepada penciptan-Nya, mengagungkan-Nya, takut, cinta, tunduk, dan merendahkan diri kepada-Nya.
Kebaikan di dunia dan di akhirat tidak akan digapai kecuali dengan perasaan merasa diawasi Allah ini. Menjaga ibadah di atas sunnah Nabi-Nya. Disertai dengan mengikhlaskan ibadah tersebut hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
“Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” [Quran Ali Imran: 5].
Dan firman-Nya,
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya.” [Quran Al-Baqarah: 235].
Ma’asyiral muslimin,
Merasa diawasi Allah (muroqobatullah) Jalla wa A’la akan membuat seseorang hamba bermuhasabah. Ia akan menghitung-hitung dirinya. Hal ini sebagai bentuk realisasi dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Quran Al-Hasyr: 18].
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hendaknya seseorang memperhatikan apa yang telah ia perbuat untuk kehidupan akhiratnya. Apakah yang ia perbuat itu adalah amal shaleh yang menyelematkannya. Atau amal keburukan yang membinasakan dan mencelakakannya.” Kemudian beliau juga mengatakan, “Perbaikan hati itu terwujud dengan memuhasabah diri. Dan rusaknya hati adalah dengan meremehkan dan menyia-nyiakannya.”
sumber : https://khotbahjumat.com/5251-allah-maha-mengetahui-apa-yang-kita-kerjakan.html